Persiku Kudus harus mengakui keunggulan Persela Lamongan kala bertandang ke Stadion Surajaya, Lamongan. Pertandingan yang berakhir 2-1 untuk keunggulan Persela itu membuat Laskar Macan Muria kini hanya mengoleksi 3 poin dari 3 pertandingan.

Photo Source: MO Persiku
Sama-sama bermain terbuka di awal babak pertama, kedua tim saling bebalas serangan namun belum ada peluang matang yang datang. Petaka muncul untuk skuad Laskar Joko Tingkir kala menit ke-21 ketika Hendro Siswanto diganjar kartu merah setelah melanggar Igor Costa yang berpotensi untuk mencetak gol.
Dengan keunggulan jumlah pemain, Persiku mencoba mengambil alih permainan namun belum mampu menciptakan peluang manis. Minimnya variasi serangan membuat Macan Muria kesusahan dalam menembus sisi pertahanan Persela. Hingga babak pertama berakhir skor masih sama kuat 0-0. Duet Sandi Sute – Basith di lini tengah sangat kurang maksimal, terbukti dari 3 laga yang telah dilakoni Persiku, supply bola lewat tengah sangat minim. Alhasil pola serangan Persiku sangat mudah dibaca lawan akibat minimnya kreatifitas atau monoton.
Memasuki babak kedua Persela mencoba mengubah permainan dan berhasil mengimbangi Persiku Kudus meski hanya dengan 10 pemain. Persiku masih memainkan gaya permainan yang sama, dan dengan hasil yang sama pula, tidak ada potensi gol yang didapat. Coach Alfiat mencoba merotasi pemain dengan memasukkan Dave dan Anam yang menggantikan Sandi Sute dan Noriki. Namun Persiku masih belum dapat mendobrak pertahanan kokoh Persela.
Memanfaatkan ketidaksiapan lini belakang Persiku, Jonathan Bustos mengirimkan umpan trobosan dan disambut oleh Adam Malik yang lolos dari perangkap offside, 1-0 Persela memimpin. Ketertinggalan 1-0 membuat pasukan Macan Muria bermain lebih menyerang, beberapa peluang didapat namun belum menjadi sebuah gol. Hingga menit tambahan, akhirnya Persiku berhasil mencetak gol lewat Khoirul Anam yang memanfaatkan kemelut di kotak penalti Persela. Sebelum wasit meniup peluit panjang, mala petaka muncul bagi Persiku setelah Kandaimu melakukan pelanggaran di area kotak penalti. Hadiah penalti pun diberikan kepada Persela, sang eksekutor Jonathan Bustos menuntaskan tugasnya dengan baik. Hingga pertandingan berakhir Persela berhasil meraih poin sempurna dengan skor 2-1.

Photo Source: MO Persiku
Dari statistik pada pertandingan sore tadi, dikutip dari web ileague.id, Persiku unggul penguasaan bola atas Persela dengan perbandingan 57% – 43%. Dengan unggulnya penguasaan bola namun nihil gol, menunjukkan bahwa minimnya kreatifitas para penggawa Macan Muria dalam membangun serangan. Persiku juga berhasil melesatkan 12 kali tembakan dengan 6 kali tembakan ke arah gawang Persela. Lalu, dari 9 kali percobaan umpan silang, hanya 3 umpan silang yang berhasil, dan itupun tidak satu pun berbuah gol. Terbukti bahwa serangan yang dibangun Persiku masih monoton dan dengan mudah dipatahkan oleh pemain bertahan Persela.
Melihat dari 3 pertandingan yang telah dijalani Persiku. Pemilihan sebelas pertama harus perlu di evaluasi. Pertama pada lini pertahanan yang dalam dua laga terakhir melakukan kesalahan yang tak mutu harus segera di evaluasi apabila di pertandingan selanjutnya Persiku ingin meminimalisir kebobolan akibat kecerobohan pemain sendiri. Sangat disayangkan juga Coach Alfiat masih belum bisa menurunkan 2 pemain centre back yang lain yakni Aldo Claudio dan Ivan Maric akibat masih menjalani proses pemulihan cedera, padahal 2 pemain tersebut bisa menjadi opsi.
Kedua, lini tengah yang dipasang hingga kini belum menunjukkan suatu hal yang positif. Dua gelandang bertahan yang dipasang sama-sama bertipikal ball winning sehingga supply dari belakang ke depan melalui lini tengah sangat minim. Keberadaan Noriki Akada yang diharapkan menjadi motor serangan Persiku juga hingga kini belum menjukkan hasil positif. Bahkan Noriki yang berstatus sebagai pemain asing dengan harapan dapat memberikan kontribusinya yang lebih, selalu diganti pada babak kedua. Entah belum mencapai peak performance atau malah tidak sesuai skema pelatih? Wallahualam Bissawab.
